Sabtu, 24 Oktober 2015

Etika dan Etiket



BAB V
ETIKA & ETIKET

   A.    Pengertian Etika dan Moralitas
Definisi etika menurut para ahli.
·         Salam (1997)
Etika sebagai nilai dan norma moral yang menentukan sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
·         Magnis-Suseno (1989)
Etika adalah usaha manusia memakai akal budi dan daya fikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik.
                        Moralitas adalah tradisi kepercayaan, dalam agama atau kebudayaan, tentang perilaku yang baik dan buruk. Moralitas memberi manusia aturan atau petunjuk konkret tentang bagaimana ia harus hidup dan bertindak.     

A.1.    Tujuan Etika
1.      Memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui tindakan sehari-hari.
2.      Membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup.
3.      Membantu manusia dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa yang diperlukan.

A.2.    Manfaat Etika
1.      Pertimbangan berkembangnya masyarakat yang semakin pluralistik, maka kita juga harus menyeleksi norma-norma yang baik dan buruk tetapi berada dalam tatanan kesatuan.
2.      Pertimbangan adanya gelombang modernisasi agar kita tidak kehilangan orientasi sehingga sikap kita dapat dipertanggungjawabkan.
3.      Mampu menghadapi ideologi-ideologi secara kritis dan obyektif sehingga tidak terjerumus ke dalam keserakahan.
4.      Membantu menemukan dasar kemantapan dalam iman kepercayaan tanpa takut menutup diri.

   B.     Pengertian Norma dan Etiket
Norma adalah suatu aturan atau ketentuan yang menjadi kesepakatan dan acuan dalam kehidupan di masyarakat. Norma dibentuk mulai dari orang tua, sekolah, lingkungan atau budaya setempat dan masyarakat secara umum. (Magnis-Suseno, 1989)
Norma secara umum dan universal dibagi 3, yaitu:
1.      Norma sopan santun, yang biasa disebut etiket, yakni norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah, misalnya tata cara bertamu, duduk, makan, minum, berjalan, dll.
2.      Norma hukum, yaitu norma yang dibuat demi keselamatan dan kesejahteraan bersama berupa sanksi dan hukuman.
3.      Norma moral, yaitu norma yang menjadi tolak ukur baik buruknya perilaku seseorang secara umum.
Etiket berasal dari bahasa Perancis: etiquette, artinya label atau tanda pengenal, misal cap atau pengenal pada barang.
Etiket secara umum:
1.      Menitik beratkan pada sopan santun dan tata karma dalam pergaulan. Tata = adat, aturan. Krama = sopan santun.
2.      Bagaimana cara berbicara, bertelepon, berpakaian, cara duduk, menerima tamu, berjalan, makan, minum, bertamu, dll.
3.      Bisa dipelajari di sekolah, seperti John Robert Power, dll.

   C.     Etiket dalam Pelayanan
Etiket terkait dengan tata cara pergaulan, yaitu bagaimana menjalin relasi dengan orang lain dan salah satunya adalah memberikan pelayanan bagi orang lain.
1.      Etiket Menerima Tamu
“Hormatlah tamumu”, itulah yang menjadi landasan utama dalam memberikan pelayanan kepada tamu atau pelanggan. Sehingga secara fisik atau penampilan, cara menyambut, dan cara bicara dapat disebut “pantas dan layak”.
2.      Etiket Berbicara
Berbicara sopan saja ternyata tidak cukup, namun sikap tubuh dan bahasa tubuh dengan teman pastinya akan berbeda saat kita bertemu atasan, orang tua, dengan guru.
3.      Etiket Makan Bersama
Misalnya cara mengambil makanan yang berjarak dari tempat duduk kita, cara duduk, bunyi dan kebiasaan saat mengecap makanan, demikian pula dengan suara terteguk, dll.
Etiket-etiket yang diatas hanya beberapa contoh saja, masih banyak lagi contoh yang lainnya, seperti cara berpakaian saat bekerja melayani tamu atau saat berada di rumah akan berbeda. Pada dasarnya, mempelajari etiket akan membentuk sikap dan perilaku kita secara etis sehingga akan bermanfaat bagi kita di dalam sebuah pergaulan, bekerja maupun lingkungan lain dimana kita berada.

Tanya Jawab Seputar Profesionalisme



APA SAJA YANG HARUS DIMILIKI OLEH PROFESI
YANG AKAN ANDA JALANKAN?

·         Ingin menjadi apakah Anda nanti setelah lulus dari kuliah?
Jawaban : Cita-cita jadi seorang Tour Leader

·         Apa saja pengetahuan khusus yang harus dimiliki oleh profesi yang Anda inginkan?
Jawaban :
Ø  Cara melayani peserta tur dengan baik dan cara memandu yang benar.
Ø  wasasan tentang posedur teknik layanan informasi ke pusat-pusat destinasi baik perjalanan wisata kota maupun perjalanan wisata dalam negeri.
Ø  memiliki wawasan yang luas tentang sejarah, kota, kesenian, pertanian, obyek-obyek wisata, jenis-jenis tanaman dan herbal, adat tradisi dan kebudayaan, wisata kuliner, dll.
Ø  Penguasaan bahasa asing, minimal Bahasa Inggris.
Ø  Kemampuan public speaking atau berbicara di depan public dan aktif berkomunikasi.
Ø  Memiliki daya kreativitas yang baik yang bisa membuat para wisatawan senang, misal bisa bernanyi, bermain music.
Ø  Harus bisa bertindak sebagai penyampai informasi, negosiator, dan pendengar yang baik.
Ø  Memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah yang diluar dari perkiraan.

·         Bagaimana cara kamu mendapatkan apa yang kamu cita-citakan?
Jawaban :
Ø  Dari STP Trisakti dengan cara belajar, bertanya pada dosen travel.
Ø  Dari internet dengan cara mencari berbagai literatur yang berhubungan dengan pariwisata, tour leader, cara-cara berhubungan atau berkomunikasi yang  baik dengan peserta tur.
Ø  Mengikuti kursus bahasa asing di tempat les.

·         Apa saja standard moral yang harus dimiliki oleh seseorang tour leader?
Jawaban :
Ø  Jujur
Ø  Bertanggung jawab
Ø  Sopan santun
Ø  Adil
Ø  Ramah
Ø  3S (Senyum, Salam, Sapa)
Ø  Rapi
Ø  Kreatif
Ø  Bersahabat
Ø  Disiplin
Ø  Tepat waktu
Ø  Sabar

·         Apakah profesi yang kalian inginkan tersebut mengabdi kepada orang lain atau kepada masyarakat?
Jawaban : Iya, seorang tour leader mengabdi kepada para peserta tour karena seorang tour leader melayani peserta turnya dari awal sampai akhir perjalanan wisata mereka.

·         Apakah profesi yang akan kamu jalankan itu memerlukan sertifikat khusus atau ijin khusus?
Jawaban : Iya, profesi tour leader memerlukan sertifikasi khusus, seperti sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh BNPS karena lisensi tersebut digunakan sebagai kartu identitas dan tanpa lisensi tersebut, seseorang tidak diijinkan untuk memandu wisata.

·         Apakah profesi yang Anda inginkan tersebut memiliki asosiasi atau badan perhimpunan?
Jawaban : Iya, ada namanya Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Hildiktipari (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia)

·         Apakah attitude/sikap yang dituntut dari profesi Anda?
Jawaban : Jujur, bertanggung jawab, disiplin, tepat waktu, rapi, sopan santun, ramah, kreatif, sabar, kebijaksanaan dan ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan, kepedulian.

·         Apakah skill/kemampuan yang harus dimiliki dari profesi Anda?
Jawaban :
Cara: Belajar dari buku maupun dosen atau orang yang sudah berpengalaman
Usaha: Masuk ke STP Trisakti, memotivasi diri untuk menjadi lebih baik, mengikuti kursus bahasa asing

·         Apakah knowledge/kemampuan yang harus dimiliki oleh profesi Anda?
Jawaban : Harus mengetahui tentang aspek psikografik, demografik, dan aspek geografik dari para peserta tur yang akan kita pandu, kemampuan berbahasa asing.

·         Tanggung jawab apa saja yang Anda yang harus Anda pikul ketika Anda menjalani profesi tersebut?
Jawaban : Bertanggung jawab terhadap profesi yang akan dijanlankan yaitu menjadi seorang tour leader yang profesional, pelayanan terhadap fasilitas, akomodasi dan transportasi serta jasa yang telah dibayarkan, tanggung jawab dalam memberikan kenyamanan selama perjalanan wisata tersebut.

·         Bagaimana bentuk rasa adil Anda saat Anda menjalani profesi tersebut?
Jawaban : Adil dalam memperlakukan peserta tur tanpa membedakan apakah ia berasal dari luar negeri ataupun dalam negeri, suku, ras, agama, antargolongan. Akan mendahulukan orang-orang lansia dan memperhatikan kebutuhan khusus peserta tur, seperti jenis makanan yang boleh dikonsumsi atau tidak.

·         Bagaimana otonomi Anda nantinya?
Jawaban :
Ø  Harus bisa mengatur jadwal perjalanan wisata, mengatur waktu perjalanan jangan sampai ada keterlambatan dari pihak penyedia jasa maupun dari para peserta tur itu sendiri
Ø  Harus bisa membuat bahan pembicaraan menjadi menyenangkan bahkan jika bisa mereka akan takjub atau bertanya-tanya seputar bahan pembicaraan tersebut sehingga komunikasi antara tour leader dan peserta tur dapat terjalin dengan baik.
Ø  Harus bisa mengatur peserta tur tanpa rasa emosional, tanpa meninggikan suara, tanpa membentak, melainkan dengan nada lembut dan suasana kekeluargaan.


Contoh etika dalam pelayanan yang harus ditaati seorang Tour Guide:
·       Harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak meminta komisi.
·       Mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdepatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan.
·       Berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar kepada wisatawan.
·     Saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar wisatawan ingin berkunjung kembali.
·    Harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas daerah, negara bangsa, dan kebudayaan.
·      Tepat waktu pada saat keberangkatan dan kepulangan serta tepat dalam penggunaan waktu.
·  Membawa peralatan medis yang biasa digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan.
                                                          
Contoh etiket dalam pelayanan yang harus ditaati seorang Tour Guide:
·      Dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri, senang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik (menghindari bau badan, perhiasan, dan parfum yang berlebihan).
·         Harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut kepribadian Indonesia.
·   Mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek.
·         Mudah bergaul dan beradaptasi dengan para wisatawan.
·         Harus selalu tampak berwibawa dalam pembawaannya sebagai tourguide.
·         Mengetahui dan dapat berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti wisatawan.
·         Tanggap dengan kebutuhan yang diperlukan wisatawan.
                   Memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk bertanya.