BAB IX
SIKAP
SIKAP
“It is your
Attitude more than Aptitude
That’s
determine your Altitude.” (Unknown)
A. Pengertian Sikap
Sikap merupakan hasil evaluasi terhadap obyek atau situasi (berdasar
pengalaman, motivasi dan persepsi) yang dinyatakan dalam bentuk suka-tidak suka
dan positif-negatif. Sikap juga harus dibedakan dengan keyakinan (belief) dan
opini (pemikiran). Misalnya, saya mempunyai keyakinan bahwa A adalah seorang
penipu, oleh karenanya sikap saya terhadap si A menjadi negative atau tidak
suka.
B. Komponen Sikap
a. Komponen kognitif
Komponen pengetahuan dan keyakinan
yang menyangkut obyek sikap. Contoh: minuman keras itu berbahaya karena
mengandung alkohol.
b. Komponen afektif
Evaluasi menyangkut identitas sosial
tertentu. Menyangkut perasaan suka / tidak suka / perasaan emosional lain.
Contoh: minuman keras itu tidak enak, saya tidak suka.
c. Komponen conatif
Kecenderungan berperilaku yang ada
dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi. contoh: saya
tidak mau meminum minuman keras.
C. Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap kita dimulai ketika kita lahir sampai sekarang, mulai
dari kita belajar pengalaman yang dilakukan ketika kita mendengar, melihat,
mencontoh, dsb. Tetapi selain itu pula, pembentukan sikap kita dipengaruhi oleh
keluarga sebagai tempat pertama anak tersebut berkembang dan bertumbuh, peer
group sebagai pembentukan sikap terhadap music, fashion atau gaya hidup, serta
media dapat mempengaruhi sikap anak dalam memilih tontonan tertentu.
D. Sikap dalam Pelayanan
1. Tipe Banyak Bicara
Cara menanganinya adalah dengan cara langsung menghampiri tamu tersebut
dan menyapa mereka serta menawarkan bantuan yang diinginkan.
2. Tipe Curiga
Cara menanganinya adalah dengan cara usaha untuk memberi jaminan dan
memberikan kesempatan untuk menukar produknya.
3. Tipe Lugu
Cara menanganinya adalah menanyakan kebutuhannya dan katakana bahwa kita
siap membantu mereka dan jangan membohongi pelanggan tipe ini.
4. Tipe Pendiam
Cara melayani pelanggan tipe ini adalah bersikap ramah, berikan pujian
dan ajukan pertanyaan untuk menanyakan pendapat mereka.
5. Tipe Tidak Sabar
Cara menanganinya adalah segera layani pelanggan ini semaksimal mungkin,
ucapakan maaf jika pelanggan menunggu lama dan ucapkan terima kasih atas
pelayanan yang kurang nyaman.
6. Tipe Penguasa
Cara melayaninya adalah menjadikan diri kita pendengar yang baik, jangan
membantah atau menolak, bersikap tenang agar tamu merasa nyaman berinteraksi
dengan kita.
7. Tipe Peragu
Cara melayaninya adalah berikan bantuan dengan memberi saran, bersikap
tenang dan sabra, berikan penjelasan yang detail dan jangan memberikan banyak alternatif.
8. Tipe Senang Berdebat
Cara melayani pelanggan tipe ini adalah bawa tamu ke ruang yang lebih
tertutup untuk berbucara sehingga tidak mengganggu tamu yang lainnya, bersikap sabar
dan tenang serta mengemukakan argument yang logik.
9. Tipe Serba Sempurna
Cara melayani tamu tipe ini adalah lakukan pendekatan persuasif, biarkan
mereka yang memberi putusan, berikan pujian dan segera minta maaf jika terjadi
kesalahpahaman.
10.
Tipe
Siap Mental
Cara melayaninya adalah biarkan tamu memilih apa yang mereka inginkan dan
mengucapkan terima kasih atas kedatangannya.
11.
Tipe
Sombong
Cara mengatasinya adalah bersikap tenang dan tidak terpengaruh oleh
penampilannya, memuji dan memberi perhatian serta tetap sabra dalam menghadapi
sikap yang kurang menyenangkan.
Nah,
setelah kita mengetahui bagaimana cara melayani tipe-tipe pelanggan seperti yang
disebutkan di atas, diharapkan kita dapat melayani tamu dengan selalu bersikap
positif yang akan menjadikan sifat tersebut sebagai suatu kebiasaan dalam
melayani di berbagai situasi. Dengan demikian, diperlukan latihan mengenali
diri sendiri, khususnya terkait dengan emosi diri yang perlu dikendalikan
sehingga tamu dapat berkomunikasi dengan kita tanpa adanya hambatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar