BAB X
KONFLIK & STRESS
KONFLIK & STRESS
“The best fighter is Never Angry.” (Lao Tzu)
A. Pengertian
Konflik
Konflik diartikan juga sebagai proses dimana seseoranga
merasa apa yang dilakukannya untuk mencapai tujuannya tersebut terhambat akibat
tindakan orang lain. Konflik dapat terjadi dimana saja dan kapam saja, seperti
terjadi pada keluarga, antarteman, saudara ataupun pada masyarakat luar.
B. Proses
Terjadinya Konflik
1. Potensi
Pertentangan
Adanya
potensi pertentangan tidak langsung memicu konflik. Konflik muncul karena
adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi atau caranya. Contohnya struktur
kepemimpinan yang terkait dengan kepribadian seseorang mulai dari karakter,
sifat, prejudice dan low self-esteem.
2. Pikiran dan
Personalisasi
Ketika situasi tahap pertama telah menimbulkan frustasi yang
akan disadari oleh pihak yang merasakannya yang berakibat pada adanya rasa
cemas dan marah.
3. Tindakan
atau Perilaku
Pada tahap ini, konflik yang ditimbulkan sudah sampai pada
tindakan yang dilakukan tergantung dari jenis konflik. Yang bisa dilakukan pada
tahap ini ialah berkompromi dengan pihak lain atau menghindari terjadinya
konflik.
4. Hasil
Hasil merupakan tahap akhir dari sebuah penyelesaian atau
keputusan terakhir apa yang diambil apakah sesuai dengan tujuan awalnya.
C. Tipe
Konflik
1. Approach –
Approach ( positif – positif)
Situasi ini kita dihadapkan pada dua pilihan yang
menyenangkan. Contohnya,
seorang calon mahasiswa yang memilih untuk masuk Universitas Indonesia atau
Universitas Gadjah Mada setelah dinyatakan lulus tes seleksi masuk kedua
perguruan tinggi tersebut.
2. Avoidance –
Avoidance (negative – negative)
Di sini, seseorang menghadapi situasi
yang mengharuskan ia terpaksa memilih di antara dua alternatif yang sama-sama
tidak disukai atau sama-sama dianggap buruk. Contoh lain adalah ketika seorang
mahasiswa yang akan menempuh ujian akhir dihadapkan pada pilihan untuk belajar
atau mendapatkan nilai yang buruk.
3. Approach –
Avoidance (positif – negative)
Pada kasus ini, seseorang harus
menghadapi situasi dimana waktu ia memilih, ia harus menghadapi konsekuensi
yang saling bertolak belakang. Contohnya, seorang pengunjung
restoran melihat sebuah burger yang sangat
enak akan tetapi burger itu merupakan menu yang paling mahal.
4. Multiple
Approach – Avoidance (positif positif -
negative negative)
Konflik ini timbul apabila individu menghadapi
dua objek atau lebih yang mendukung baik nilai yang positif maupun nilai yang
negatif, dan individu harus mengadakan pemilihan. Contoh: Saat saya memilih tempat kos dimana ada dua pilihan. Kos pertama
luas, fasilitas WC dan dapur di dalam. Namun ruangan terasa panas karena ventilasinya kecil ,
tidak ada kipas angin. Sementara pilihan satunya, yaitu kamar kecil , fasilitas
WC dan dapur ada di luar kamar , namun kamar ber-AC sehingga sejuk.
D. Reaksi
Konflik
1. Moving
Towards
Yang berarti menuju orang tersebut untuk meminta maaf serta
mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Misalkan konsekuensi dari kejujuran mencuri uang
adalah berbuah kemarahan atau omelan dari sang ibu, mereka pun akan hadapi,
bagi orang moving towards yang penting mereka sudah mengeluarkan apa yang
mereka pendam, dan sudah meredakan kecemasannya.
2. Moving Away
Hal ini berarti bergerak menjauhi orang lain atau memilih
meninggalkan masalah sehingga masalah tidak kunjung selesai. Misalnya anda telah mengambil uang
ibu anda disaku baju kerja nya semalam, kemudian ibu anda mencari – cari uang
tersebut dan mulai ngomel , anda mulai mengalami konflik dalam diri
anda. Ada perasaan bersalah baik sedikit maupun banyak. Kemudian anda
dihadapkan oleh pilihan dimana anda harus jujur, atau tidak. Orang – orang
moving away, cendrung memilih untuk diam, menghindar dan pura – pura tidak
tahu.
3. Moving
Against
Yang ini berarti bergerak melawan orang lain atau sering
diartikan memilih menghadapi konflik secara langsung dan orang seperti ini
berani mengambil risiko untuk menyelesaikan masalah supaya tujuannya tercapai. Contohnya,
mereka akan jujur kepada
ibunya mengenai pengambilan uang tadi, namun jika sang ibu marah ia akan
melakukan perlawanan balik dengan marah – marah juga misalnya. Menjelaskan apa
maksudnya namun dengan melawan,tidak terima jika dimarahi walaupun mereka
memang wajar mendapatkannya.
E. Pengertian
Stres
Stres adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks
negatif, karena stres memiliki
nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.
F. Jenis Stres
1. Eustress
Merupakan jenis stres yang
diakibatkan oleh hal-hal yang menyenangkan. Sebagai contoh: perubahan peran
setelah menikah, kelahiran anak pertama, dan lain-lain.
2. Distress
merupakan jenis stres yang
diakibatkan oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh: pertengkaran,
kematian pasangan hidup, dan lain-lain.
3. Optimal
Stres
Stres
ini berada antara eustress dan distres, merupakan respon stres yang menekan
namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah,
berprestasi, meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing.
G. Sumber
Stres
Sumber stres di sini bisa terjadi karena perubahan waktu
tidur sehingga berpengaruh pada kondisi tubuh, seperti pusing, kelelahan dan
kehilangan selera makan. Selain itu, stres juga bisa disebabkan dari pekerjaan,
misalnya karena informasi yang tidak jelas atau orang terseut kurang mampu
dalam pekerjaannya sehingga ia jadi pusing dan terus memikirkan hal tersebut
atau karena ia bekerja 24 jam dalam sehari sehingga tidak ada waktu istirahat
sehingga emosi seseorang tersebut dalam tahap yang tidak baik atau bisa juga
karena seseorang di PHK. Sumber stres dapat datang pada kejadian sehari-hari di
sekitar kita, seperti kematian, perceraian dan perubahan aktivitas yang
menyebabkan sakit fisik. Demikian pula peristiwa yang tidak dapat dikontrol
akan jauh menimbulkan stres dibandong peristiwa yang tidak dikontrol. Jadi,
disini harus adanya dukungan dari sosial berupa dukunagn dari keluarga, rekan
kerja atau masayarajat yang sangat dibutuhkan.
H. Dampak
Stres
Dampak stres dapat mengakibatkan kondisi fisik tubuh menurun seperti naiknya tekanan darah, gangguan
tidur, gangguan pencernaan, pusing dan yang lebih serius yaitu serangan
jantung. Sedangkan pada respon
kognitifnya akan mengakibatkan menurunnya konsentrasi yang menyebabkan
menurunnya kinerja dan rendahnya kepuasan kerja. Pada psikologisnya akan berpengaruh pada reaksi emosional, seperti
marah, jengkel dan sebagainya yang dapat menyebabkan frustasi, dari frustasi
inilah yang menimbulkan agressi yang berakibat pada turunnya motivasi dan
reaksi kognitif. Yang paling akhir ialah terlihat pada perilakunya yang memunculkan reaksi fight or flight yang berarti
seseorang tersebut akan menghidar atau melawan hal-hal yang menyababkan stres
pada dirinya. Misalnya jika seseorang tersebut bekerja selama 24 jam tanpa
behenti akan mengakibatkan gangguan fisik, psikologisnya terganggu, menurunnya
respon kognitif serta mengakibatkan perilaku orang tersebut yang bisa
menyebabkan orang tersebit stres.
I. Coping
Stres
1. Problem-focused
coping
Berkaitan dengan bagaimana individu tersebut berfokus dalam
memecahkan masalah yang membuatnya stres. Contohnya seorang murid yang belajar
jauh-jauh hari sebelum ujiannya dilangsungkan.
2. Emotion-focused
coping
Berkaitan dengan usaha individu tersebut dalam mengurangi
reaksi emosionalnya terutama emosi negative saat stress dengan cara relaksasi
diri atau hal-hal yang menyenangkan.
J. Mencegah
Stres
Cara mencegah stress yaitu dengan cara tidak menunda-nunda
pekerjaan, pandai-pandailah dalam mengatur waktu (time management), belajar
untuk berkata “Tidak” pada situasi dan kondisi yang tepat serta mampu dalam
mengendalikan kondisi emosional kita dan dapat melakukan olahraga dan yoga
serta meditasi agar dapat menenangkan pikiran kita sejenak.