Jumat, 18 September 2015

Kepribadian



BAB II



KEPRIBADIAN

       A.    Pengertian Kepribadian
Agus S. dkk (1991) dalam buku tulisannya mengemukakan kepribadian berasal dari bahasa Inggris, Personality yang berasal dari kata Persona (bahasa Latin) yang berarti kedok atau topeng. Ini menggambarkan bahwa manusia sering berperilaku halnya apa yang tampak pada topeng atau kedok sebagai gambaran watak atau pribadi seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari sering tidak selalu membawakan dirinya sesuai apa adanya, melainkan menggunakan tutup muka yang dimaksudkan untuk menutupi kelemahan atau kekurangan dan ciri-ciri pada dirinya sehingga diharapkan perilakunya dapat diterima oleh masyarakat.
Definisi kepribadian menurut beberapa tokoh.
1.      G.W. Allport
Kepribadian adalah suatu organisasi psikophisis yang dinamis daripada seseorang yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.      May
Kepribadian merupakan perangsang bagi orang lain. Jadi, bagaimana cara orang lain itu bereaksi terhadap kita.
           Jadi, kepribadian adalah totalitas psikophisik yang kompleks dan individu sehingga nampak didalam tingkah lakunya unik.

       B.     Perkembangan dan Pembentukan Kepribadian
B.1    Teori Perkembangan Manusia
a.       Nature (Schopenhauer)
Berpendapat bahwa orientasi biologis menitikberatkan pada pengaruh bakat, faktor keturunan yang dibawa sejak lahir.
b.      Nurture (John Locke)
Berpendapat bahwa orientasi mementingkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak termasuk melalui belajar dan pengaruh sosial.
c.       Konvergensi (William Stern)
Berpendapat bahwa kedua faktor tersebut, baik genetik dan lingkungan saling berpengaruh dan menentukan perkembangan dan kepribadian seseorang.

B.2    Tipologi Kepribadian
Tipologi dalam kepribadian merupakan penggolongan yang dilakukan berdasar pengelompokan tipe yang relatif sama.
1.      C.G. Young
Manusia digolongkan menjadi dua tipe, yaitu:
a.       Tipe Ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia obyektif, yaitu dunia di luar dirinya.
Ciri-ciri:
1)      Bersikap positif terhadap  masyarakat,
2)      Terbuka,
3)      Mudah bergaul,
4)      Lancar dalam menjalin relasi dengan orang lain.
b.      Tipe Introvert terutama dipengaruhi oleh dunia obyektif, yaitu dunia di dalam dirinya.
Ciri-ciri:
1)      Penyesuaian dengan dunia luar kurang baik,
2)      Jiwanya tertutup,
3)      Sukar bergaul,
4)      Sukar berhubungan dengan orang lain,
5)      Kurang dapat menarik hati orang lain meskipun penyesuaian dengan batin sendiri cukup baik.

2.      E. Spranger
Menurut Spranger, atas dasar nilai kebudayaan manusia dapat dikelompokkan ke dalam enam, yaitu:
a.       Manusia Ekonomi mempunyai sifat senang bekerja, senang mengumpulkan harta, bangga akan hartanya dan agak kikir.
b.      Manusia Politik mempunyai sifat ingin berkuasa, dan berusaha menguasai orang lain, tidak ingin kaya, kurang mencintai kebenaran.
c.       Manusia sosial mempunyai sifat megabdi kepada Tuhan, senang berkorban dan mencintai masyarakat serta pandai bergaul.
d.      Manusia Pengetahuan mempunyai sifat senang membaca, berpikir dan belajar, selalu ingin tahu pengetahuan dan tidak ingin kaya.
e.       Manusia Seni mempunyai sifat senang menikmati keindahan, gemar mencipta, mudah bergau dengan siapapun dan hidup bersahaja.
f.       Manusia Agama mempunyai sifat memuja dan hidupnya hanya untuk Tuhan dan kehidupan akhirat, senang meolong orang lain dan tidak senang harta.

3.      William H. Sheldon
Ada tiga tipe pokok daripada jasmani manusia.
a.       Endomorphy, dominasi jasmani pada sistem digesif (pencerna). Bentuk jasmani: gemuk, bulat, lembut dan mempunyai temperamen tenang dan pemarah.
b.      Mesomorphy, dominasi jasmani pada oto-otot, pembuluh darah dan jantung. Bentuk jasmani: kokoh, kuat berotot, dan atletis, serta memiliki temperamen energik, tahan sakit dan berani.
c.       Ectomorphy, dominasi jasmani pada kulit dan sistem syaraf. Bentuk jasmani: jangkung, dada kecil, otot hampir tidak tampak, artistik, dan penakut.

4.      Hipocrates
a)      Tipe Sanguinis, ciri-ciri ekspansif/lebay, mudah terpengaruh, riang, lincah, tidak mudah putus asa dan optimis.
b)      Tipe Phlegmatis, ciri-ciri tenang, setia, dingin, sabra dan tidak mudah terpengaruh.
c)      Tipe Melancholic, ciri-ciri mudah kecewa, daya juang rendah, pesimis, kaku dan penakut.
d)     Tipe Choleric, ciri-ciri bersemangat, daya juang tinggi, cepat marah, mudah tersinggung, pendedam dan serius.

B.3    Teori Plog
Plog mengemukakan 8 dimensi kepribadian dalam dunia pariwisata:
1.      Petualang : berani mengeksplorasi sesuatu yang baru, berani coba-coba dan cenderung menjadi pengguna pertama dalam kegiatan wisata.
2.      Mancari Kesenangan : mencari kemewahan dan kenyamanan  dalam setiap perjalanan wisata, seperti hotel, transportasi, hiburan.
3.      Impulsive : gambaran suatu tindakan tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam, cenderung boros dan ekspresif terhadap apa yang diinginkan saat itu.
4.      Percaya Diri : memilih sesuatu yang unik dan berbeda dengan memilih tempat wisata yang tidak umum.
5.      Kematangan Rencana : mempertimbangkan setiap rencana wisata dan mencari penawaran terbaik guna mendapatkan perjalanan yang memuaskan.
6.      Maskulin : aktivitas yang memacu adrenalis, mecari kegiatan outdoor, atau back to nature.
7.      Intelektualisme : memiliki minat kelas tinggi dengan menonton opera, mengunjungi museum, atau kegiatan lain yang membutuhkan intelektualitas tinggi.
8.      Orientasi pada Manusia : ingin bersosialisasi dan memahami masyarakat dengan budaya yang berbeda.

B.4    First Impression
Hal yang perlu diingat bahwa setiap orang selalu menyukai kesan pertama (first impression) sewaktu berhadapan dengan orang lain. Perlu diingat bahwa sangat sulit untuk menghapus kesan pertama yang negative. Salah satu cara menampilkan untuk menampilkan kesan positif, yaitu dengan menampilkan diri secara menarik, ramah, sopan dan memberi respon yang positif.

       C.     Karakteristik Wisatawan
C.1    Aspek Psikografik
Merupakan penggolongan secara psikologis, yaitu berdasarkan kepribadian. Misalnya pada pribadi tipe ekonomis, tentunya saat mereka ingin membeli sesuatu mereka akan mempertimbangkan faktor efisiensi dan unutung-rugi.
C.2    Aspek Demografik
Merupakan penggolongan berdasarkan usia, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin dan status sosial keluarga. Penggolongan berdasarkan usia, pendidikan, dan jenis kelamin.
C.3    Aspek Geografik
Merupakan penggolongan berdasarkan daerah asal yang berkaitan dengan budaya, nilai, sikap kepercayaan dan sistem. Misalnya budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut antara satu negara yang lain dengan yang lain akan berbeda sehingga akan membuat variasi yang kompleks dalam pengaturan lokasi/objek wisata atau tempat makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar