BAB II
KEPRIBADIAN
A.
Pengertian
Kepribadian
Agus S. dkk (1991) dalam buku tulisannya
mengemukakan kepribadian berasal dari bahasa Inggris, Personality yang berasal dari kata Persona (bahasa Latin) yang
berarti kedok atau topeng. Ini menggambarkan bahwa manusia sering berperilaku
halnya apa yang tampak pada topeng atau kedok sebagai gambaran watak atau
pribadi seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari sering tidak selalu membawakan
dirinya sesuai apa adanya, melainkan menggunakan tutup muka yang dimaksudkan
untuk menutupi kelemahan atau kekurangan dan ciri-ciri pada dirinya sehingga
diharapkan perilakunya dapat diterima oleh masyarakat.
Definisi kepribadian menurut beberapa tokoh.
1.
G.W. Allport
Kepribadian adalah
suatu organisasi psikophisis yang dinamis daripada seseorang yang menyebabkan
ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.
May
Kepribadian
merupakan perangsang bagi orang lain. Jadi, bagaimana cara orang lain itu
bereaksi terhadap kita.
Jadi, kepribadian adalah totalitas
psikophisik yang kompleks dan individu sehingga nampak didalam tingkah lakunya
unik.
B.
Perkembangan dan
Pembentukan Kepribadian
B.1
Teori
Perkembangan Manusia
a.
Nature (Schopenhauer)
Berpendapat
bahwa orientasi biologis menitikberatkan pada pengaruh bakat, faktor keturunan
yang dibawa sejak lahir.
b.
Nurture (John
Locke)
Berpendapat
bahwa orientasi mementingkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak
termasuk melalui belajar dan pengaruh sosial.
c.
Konvergensi
(William Stern)
Berpendapat
bahwa kedua faktor tersebut, baik genetik dan lingkungan saling berpengaruh dan
menentukan perkembangan dan kepribadian seseorang.
B.2
Tipologi
Kepribadian
Tipologi
dalam kepribadian merupakan penggolongan yang dilakukan berdasar pengelompokan
tipe yang relatif sama.
1.
C.G. Young
Manusia digolongkan
menjadi dua tipe, yaitu:
a.
Tipe Ekstrovert
terutama dipengaruhi oleh dunia obyektif, yaitu dunia di luar dirinya.
Ciri-ciri:
1)
Bersikap positif
terhadap masyarakat,
2)
Terbuka,
3)
Mudah bergaul,
4)
Lancar dalam
menjalin relasi dengan orang lain.
b.
Tipe Introvert
terutama dipengaruhi oleh dunia obyektif, yaitu dunia di dalam dirinya.
Ciri-ciri:
1)
Penyesuaian
dengan dunia luar kurang baik,
2)
Jiwanya
tertutup,
3)
Sukar bergaul,
4)
Sukar
berhubungan dengan orang lain,
5)
Kurang dapat
menarik hati orang lain meskipun penyesuaian dengan batin sendiri cukup baik.
2.
E. Spranger
Menurut
Spranger, atas dasar nilai kebudayaan manusia dapat dikelompokkan ke dalam
enam, yaitu:
a.
Manusia Ekonomi mempunyai
sifat senang bekerja, senang mengumpulkan harta, bangga akan hartanya dan agak
kikir.
b.
Manusia Politik
mempunyai sifat ingin berkuasa, dan berusaha menguasai orang lain, tidak ingin
kaya, kurang mencintai kebenaran.
c.
Manusia sosial
mempunyai sifat megabdi kepada Tuhan, senang berkorban dan mencintai masyarakat
serta pandai bergaul.
d.
Manusia
Pengetahuan mempunyai sifat senang membaca, berpikir dan belajar, selalu ingin
tahu pengetahuan dan tidak ingin kaya.
e.
Manusia Seni mempunyai
sifat senang menikmati keindahan, gemar mencipta, mudah bergau dengan siapapun
dan hidup bersahaja.
f.
Manusia Agama
mempunyai sifat memuja dan hidupnya hanya untuk Tuhan dan kehidupan akhirat,
senang meolong orang lain dan tidak senang harta.
3.
William H.
Sheldon
Ada tiga tipe pokok daripada
jasmani manusia.
a.
Endomorphy, dominasi
jasmani pada sistem digesif (pencerna). Bentuk jasmani: gemuk, bulat, lembut
dan mempunyai temperamen tenang dan pemarah.
b.
Mesomorphy, dominasi
jasmani pada oto-otot, pembuluh darah dan jantung. Bentuk jasmani: kokoh, kuat
berotot, dan atletis, serta memiliki temperamen energik, tahan sakit dan
berani.
c.
Ectomorphy,
dominasi jasmani pada kulit dan sistem syaraf. Bentuk jasmani: jangkung, dada
kecil, otot hampir tidak tampak, artistik, dan penakut.
4.
Hipocrates
a)
Tipe Sanguinis,
ciri-ciri ekspansif/lebay, mudah terpengaruh, riang, lincah, tidak mudah putus
asa dan optimis.
b)
Tipe Phlegmatis,
ciri-ciri tenang, setia, dingin, sabra dan tidak mudah terpengaruh.
c)
Tipe Melancholic,
ciri-ciri mudah kecewa, daya juang rendah, pesimis, kaku dan penakut.
d)
Tipe Choleric,
ciri-ciri bersemangat, daya juang tinggi, cepat marah, mudah tersinggung,
pendedam dan serius.
B.3
Teori Plog
Plog mengemukakan 8
dimensi kepribadian dalam dunia pariwisata:
1.
Petualang :
berani mengeksplorasi sesuatu yang baru, berani coba-coba dan cenderung menjadi
pengguna pertama dalam kegiatan wisata.
2.
Mancari Kesenangan
: mencari kemewahan dan kenyamanan dalam
setiap perjalanan wisata, seperti hotel, transportasi, hiburan.
3.
Impulsive :
gambaran suatu tindakan tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam, cenderung
boros dan ekspresif terhadap apa yang diinginkan saat itu.
4.
Percaya Diri :
memilih sesuatu yang unik dan berbeda dengan memilih tempat wisata yang tidak
umum.
5.
Kematangan
Rencana : mempertimbangkan setiap rencana wisata dan mencari penawaran terbaik
guna mendapatkan perjalanan yang memuaskan.
6.
Maskulin :
aktivitas yang memacu adrenalis, mecari kegiatan outdoor, atau back to nature.
7.
Intelektualisme
: memiliki minat kelas tinggi dengan menonton opera, mengunjungi museum, atau
kegiatan lain yang membutuhkan intelektualitas tinggi.
8.
Orientasi pada
Manusia : ingin bersosialisasi dan memahami masyarakat dengan budaya yang
berbeda.
B.4
First Impression
Hal
yang perlu diingat bahwa setiap orang selalu menyukai kesan pertama (first
impression) sewaktu berhadapan dengan orang lain. Perlu diingat bahwa sangat
sulit untuk menghapus kesan pertama yang negative. Salah satu cara menampilkan
untuk menampilkan kesan positif, yaitu dengan menampilkan diri secara menarik,
ramah, sopan dan memberi respon yang positif.
C.
Karakteristik
Wisatawan
C.1
Aspek
Psikografik
Merupakan
penggolongan secara psikologis, yaitu berdasarkan kepribadian. Misalnya pada
pribadi tipe ekonomis, tentunya saat mereka ingin membeli sesuatu mereka akan
mempertimbangkan faktor efisiensi dan unutung-rugi.
C.2
Aspek Demografik
Merupakan
penggolongan berdasarkan usia, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin dan status
sosial keluarga. Penggolongan berdasarkan usia, pendidikan, dan jenis kelamin.
C.3
Aspek Geografik
Merupakan
penggolongan berdasarkan daerah asal yang berkaitan dengan budaya, nilai, sikap
kepercayaan dan sistem. Misalnya budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai yang
dianut antara satu negara yang lain dengan yang lain akan berbeda sehingga akan
membuat variasi yang kompleks dalam pengaturan lokasi/objek wisata atau tempat
makan.